Model organisasi
Proyek
pengembangan PL berupa upgrade terhadap sistem operasi yang sudah dipasarkan.
Upgrade berupa perbaikan terhadap minor glitch serta penambahan banyak feature
baru, dengan menggunakan Paradigma random milik constantine
Alasan saya memilih paradigma ini adalah karena,
Paradigma ini dapat membentuk sebuah tim secara
bebas dan tergantung pada inisiatif individual anggota tim. tentu saja
paradigma ini memiliki kelebihan &
kelemahan, diantarnya :
Kelebihan
: saat terobosan inovasi atau teknologi dibutuhkan, tim yang mengikuti
paradigma random akan unggul
Kelemahan : akan diperlukan unjuk kerja
yang lebih keras, jika kinerja teratur diperlukan
Perancang dan analis sistem terlibat dalam tim pengembangan
perangkat lunak dan harus mengetahui bagaimana program ini dikode dan bagaimana
hasil akhirnya.
Untuk
itu diperlukan keterampilan pengorganisasian dalam tim proyek. Pengorganisasian
proyek pengembangan perangkat lunak memerlukan komunikasi, integrasi dan
koordinasi yang baik. Pengorganisasian tim pemrograman menggunakan pendekatan
organisasional.
Pendekatan Organisasional
Tiga cara untuk mengorganisasi tim pemrograman,
yaitu :
1.
Tim Pengembangan Program ( Program development team)
2.
Tim programmer kepala (chief programmer team)
3.
Tim pemrograman bersama (Egoless programming team)
1. Tim
Pengembangan Program ( Program
development team)
Tim pengembangan program dikelola
oleh manajer tim atau seseorang yang terlibat dalam SDLC dari awal, dan
didukung oleh perancang, pengkode, dan penguji Jika perusahaan menggunakan aturan 40-20-40 maka
orang-orang yang memiliki keterampilan lebih tinggi harus ditugaskan untuk
perancangan dan pengujian. Bila
rancangan lengkap, jelas dan akurat maka tugas pengkodean akan menjadi proses
yang sederhana yang dapat dijalankan oleh setiap orang yang telah kenal dengan
sintaks bahasa pemrograman. Konsep ini mendukung terciptanya teknologi CASE.
2. Tim
programmer kepala (chief programmer team)
Tim ini dibentuk dari programmer kepala atau
senior yang banyak pengalaman dan pengetahuan pemrograman. Programmer kepala dapat berkomunikasi secara efektif
dengan analis dan perancang sistem, pemakai, dan berbagai teknisi.
Programmer kepala didukung oleh asisten utama yang
bertugas sebagai komunikator dengan orang lain pada tim atau penyampai
informasi dari gagasan programmer kepala. Kedua orang tersebut didukung oleh Programmer
pendukung/ yunior bertugas membantu programmer kepala dan asisten utama untuk
proyek besar yang tidak dapat ditangani sendiri. Para programmer pendukung
biasanya mengkode modul-modul tingkat rendah. Tim ini juga didukung oleh
pustakawan, administrator, editor, dan klerk program.
3.Tim
pemrograman bersama (Egoless programming
team)
Tim ini terbentuk dari seluruh rekan yang bersama-sama bertanggung jawab
atas pengembangan perangkat lunak
tanpa supervisi langsung/pimpinan.
Perbedaan pendekatan-pendekatan tersebut :
- Tim pengembangan program mengembangkan aturan 40-20-40 yaitu menekankan pada perancangan dan pengujian.
- Tim programmer kepala dan tim pemrograman bersama menekankan pada fungsi pengkodean.
Jumlah interface dan lintasan komunikasi dari
pendekatan di atas:
Tim pengembangan program tersusun atas
2 perancang, 1 pengkode, 2 penguji. Interface dan lintasan komunikasi berada
antara perancang dan pengkode, pengkode dan penguji, perancang dan penguji.
Interface dan lintasan komunikasi ke manajer tim hanya memberikan rekapitulasi
dan informasi kinerja karena manajer tidak terlibat langsung dalam pekerjaan
yang sebenarnya. Jadi total interface dan lintasan komunikasi ada lima, dan
satu interface manajemen.
Tim programmer kepala terdiri dari lima programmer
pendukung mempunyai lima interface dan lintasan komunikasi, dan lebih mungkin
memenuhi deadline yang ketat.
Tim pemrograman bersama terdiri dari lima programmer. Jumlah
interface dan lintasan komunikasi = n(n-1)/2= 5(5-1)/2=10
Biasanya untuk komunikasi membutuhkan waktu dan mengurangi produktivitas.
Segala jenis pekerjaan pengembangan biasanya waktu restart (mulai lagi) setelah
setiap interupsi besarnya 30 menit sehingga peluang pemrograman yang bisa
dilakukan waktunya sedikit.
Oleh karena itu
apabila terdapat lebih dari tiga programmer yang terlibat maka sebaiknya
ditetapkan seorang supervisor atau pimpinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar